Rabu, 30 April 2014

BAB 4 Manusia & Cinta Kasih


BAB 4
Manusia & Cinta Kasih 
 
    A.    PENGERTIAN CINTA KASIH

Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwa Darminta,
cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau(rasa) sayang (kepada), ataupun
(rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya
perasaan sayang atau cinta kepada ataumenaruh belas kasihan, dengan
demikian arti cinta dan kasih hampirbersamaan, sehingga kata kasih
memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan
suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.

Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusiadengan Tuhanya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ichlas, mengikuti perintahNya, dan berpegang teguh pada syariatNya.
Dalam bukunya seni mencinta, Erich Fromm menyebutkan, bahwa cinta itu
terutama memberi, bukan menerima.Dan memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam memberi ialah hal-hal
yang sifatnya manusiawi, bukan materi.

Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu,  yaitu :

1.    pengasuhan contoh yang paling menonjol adalah cinta
seorang ibu pada anaknya,bagaimana seorang ibu dengan rasa cinta kasih
mengasuh anaknya dengan sepenuh hati.

2.    tanggung jawab dalam arti benar adalah sesutu tindakan yang sama sekali sukarela yang dalam
kasus hubungan ibu dan anakbayinya menunjukkan penyelenggaraan atas
hubungan fisik.

3.    perhatian  yang berarti memperhatikan bahwa pribadi lain itu hendaknya berkembang dan membuka diri sebagaimana adanya.

4.    Pengenalan yang merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia. Dengankeempat unsur tersebut yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalansuatu cinta dapat dibina secara lebih baik.



Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono,dikatakan bahwacinta memiliki tiga unsur yaitu:

1.    keterikatanadalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia,tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia,kalau janji dengan dia harus ditepati.

2.    keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwaantara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.
Panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara digantikan dengan
sekedar memanggil nama atau sebutan, sayang dan sebagainya.Makan minum
dari satu piring, cangkir tanpa rasarisi, pinjam meminjam baju, saling memakai
uang tanpa rasa berhutang, tidak saling menyimpan rahasia dan lain-lainya.

3.    kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapanucapan yang mengungkapkan rasa sayang,dan seterusnya.

pengertian cinta yang dikemukakan oleh Dr. Abdullah Nasih Ulwan, dalam bukunya manajemen cinta. Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan kasih sayang. Cinta adalah fitrah manusia yang murni, yang tak dapat terpisahkan dengan kehidupannya. Ia selalu dibutuhkan, jika seseorang ingin menikmatinyadengan cara terhormat dan mulia, suci dan penuh taqwa, tentu ia akanmempergunakan cinta itu untuk mencapai keinginannya yang suci dan mulia pula. Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah, dan berjihad dijalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak,saudara, suami / istri dan kerabat. Cinta tingkat terendahadalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta, dan tempat tinggal.

B.    CINTA MENURUT AJARAN AGAMA

Dalam kehidupan manusia, cinta menampakan  diri dalam berbagai bentuk kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri, kadang-kadang mencintai orang lain atau jugaistri dan anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasulnya,berbagai bentuk cinta ini bisakita dapatkan dalam kitab suci AlQur`an.

            CINTA DIRI
Ia mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia akan membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri, Ia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit, dan marabahaya. Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri, kecenderungan untukmenuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindari dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal  gaib tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhi dirinya dari segala keburukan.

            CINTA KEPADA SESAMA MANUSIA
Agar manusia dapathidup dengan keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya tidak boleh tidakia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain, bekerja sama dengan memberi bantuan kepada orang lain.

            CINTA SEKSUAL
Dorongan seksual melakukan fungsi penting yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis, lewat dorongan seksual terbentuk keluarga, dari keluarga terbentuk masyarakat dan bangsa. Dengan demikian bumipun menjadi ramai, kenal mengenal, kebudayaan berakembang.

            CINTA KEBAPAKAN
Mengingatbahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologisseperti yang menghubungkan si Ibu dengan anakanaknya maka para ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan melainkan dorongan psikis. Dorongan ini nampak jelas dalam cinta bapakkepada anakanaknya, karena barsumber dari kesenangan dan kegembiraan baginya sumber kekuatan dan kebanggaan dan merupakan faktor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan tetap terkenangnya dia setelah meninggal dunia.

C.   PEMUJAAN

Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya
yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual.

CINTA KEPADA ALLAH

            Tuhan adalah pencipta, tetapi Tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia mengabaikan segala perintahNya. Karena itu ketakutan manusia manusia selalu mendampingi hidupnya dan untuk menghilangkan ketakutan itu manusia memujaNya.
Karena itu jelaslah bagi kita semua, bahwa pemujaan kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia,karena Tuhan pencipta semesta termasuk manusia itu sendiri, dan pencintaan semesta untuk manusia.

Cinta inipun juga akan membuatnya menjadi seorang yang cinta kepada sesama manusia, hewan, semua makhluk Allah dan seluruh alam semesta sebab dalampandangannya semua wujud yang ada disekelilingnya mempunyai manifestasi dari Tuhannya yang membangkitkan kerinduan-kerinduan spiritualnya dan harapan kalbunya.

           
CINTA KEPADA RASUL
Seorang mukmin yang benar-benar beriman dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah yang menanggung derita dakwah Islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga Islam tersebar di seluruh penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari kekelaman, kesesatan menuju cahaya petunjuk.

D.   KASIH SAYANG

Pengertian kasih sayang menurutkamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Porwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.Bila salah satu unsur kasih sayang hilang,misalnya unsurtanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran, terancamlah kebahagian rumah tangga itu.
Orang tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam-macam demikian pula sebaliknya, dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan:
1.    Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif : Hal ini menyebabkan sianak
menjadi takut, kurang berani dalam masyarakat, tidak berani menyatakan
pendapat, minder, sehingga si anak tidak  mampu berdiri sendiri di dalam
masyarakat.

2.    Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif : Dalam hal ini si anak berlebih-lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya, kasih sayang ini diberikan secara sepihak, orang tua mendiamkan saja tingkah lakusi anaktidak memberikan perhatian apa yang diperbuat anak.

3.    Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif : Kehidupan keluarga sangat dingin,tidak ada kasih sayang, masing-masing membawa caranya sendiri, tidak ada tegur sapa jika perlu, orang tua hanya memenuhi dalam bidang materi saja.

4.    Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif :  Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya,sehingga hubungan antara orang tua dan anak saling intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling membutuhkan. Kasih sayang itu nampak sekali bila seorang ibusedang menyusui atau mengendong, bayinya yaitu diajak bercakap-cakap, ditimang-timang,dinyanyikan, meskipun bayi itu tidak tahu arti kata-kata,lagu dan sebagainya.




E.    KEMESRAAN

Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab.kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Filusuf Rusia dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri, Ia mulai hidup untuk orang lain” .

Pernyataan ini dijabarkan secara indah oleh William Shakespeare dalam kisah “Romeo dan Juliet”,bila di Indonesia kisah” Roro Mendut dan Prono Citro” Yose Ortage Y. Gasset dalam novelnya “On Love” mengatakan, dikedalam sanubarinya seorang pencinta merasa  dirinya bersatu tanpa syarat dengan obyek cintanya. Persatuan bersifat kebersamaan yang mendasar dan melibatkan seluruh eksistensinya”.

Selanjutnya Yose mengatakan,bahwa si pencinta tidaklah kehilangan pribadinya dalam aliran enersi cinta tersebut. Malahan pribadinya akan diperkaya,dan dibebaskan. Cinta yang demikian merupakan pintu bagi seseorang untuk mengenal dirinya sendiri.

F.    BELAS KASIHAN

Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak,manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia menggugah potensi belas kasihnya itu.Bila orang itutergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah oleh Allah.

G.   CINTA KASIH EROTIS

Dengan demikian maka, baik pandangan bahea cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari pada perbuatan , kemauan kedua-duanya, atau lebih tepat jika dikatakan bahwa tidak terdapat pada yang lain satu, juga tidak pada yang lain. Oleh karena itu, gagasan bahwahubungan pernikahan mudah saja diputuskan apabila orang tidak sukses didalamnya, merupakan gagasan yang sama sekali keliru dengan gagasan bahwa hubungan semacam itu, didalam keadaan bagaimanapun , tidak boleh diputuskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar