Rabu, 30 April 2014

BAB 6 MANUSIA & PENDERITAAN



BAB 6
Manusia & Penderitaan

A.   PENGERTIAN PENDERITAAN

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat lahir atau batin atau lahir batin. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. Dalam kepasrahan akan diperoleh suatu kedamaian dalam hatinya sehingga secara berangsur akan berkurang penderitaan yang dialaminya, untuk akhirnya masih dapat bersyukur bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan yang lebih berat dari yang dialaminya.

B.   SIKSAAN

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat
juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang,
timbullah penderitaan. Dengan siksaan-siksaan itu Allah akan menganiaya mereka, namun mereka jualah yang menganiaya diri sendiri, karena dosa-dosanya.Siksaan yang sifatnya Psikis misalnyakebimbangan, kesepian dan ketakutan.

Pada umumnya orang yang dapat dijadikan kawan duka adalah orang yang dapat mengerti dan menghayati kesepian yang dialami oleh sahabatnya itu, selain mencari kawan, seseorang juga perlu mengisi waktunya dengan suatu kesibukan,khususnya yang dapat bersifat fisik, sehingga rasa kesepian tidak memperoleh tempat dan waktu dalam dirinya.

            Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan,antara lain :
a. Claustrophobia dan Agoraphobia.

b. Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup, sedangkan Agoraphobia adalah rasa takut yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.

c.  Gamang merupakan ketakutan bila seseorang di tampat yang tinggi. Hal itu disebabkan karena ia takut akibatberada di tempat yang yang tinggi, misalnya seseoarang harus melewati jermbatan yang sempit, sedangkan dibawahnya air yang mengalir, atau seseoprang takut meniti dinding tembok dibawahnya.  Kegelapan merupakan suatu ketakutan seseorang bila ia berada di tempat yang gelap. Sebab dalam pikirannya dalam kegelapandemikian akan muncul sesuatu yang ditakuti, misalnya setan, pencuri, orang yang demikian menghendaki agar ruangan tempat tidur selaludinyalakan lampu yang terang .

e.  Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami seseoarng yang takut diinjeksi, ia sudah berteriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan kedalam tubuhnya,Hal itu disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan

f.   Kegagalan merupakan dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan. Seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta lagi, karena takut dalam percintaan berikutnya juga akan terjadi kegagalan, trauma yang pernah dialaminya telah menjadikan dirinya ketakutan kalau sampai terulang lagi.

APA YANG MEMBUAT SESEORANG MENJADI PHOBIA?

Kebanyakan phobianya dimulai dengan sesuatu schock emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu, misalnya pekerjaan baru, kematian dalam keluarga,suatu orerasi atau sakit yang serius. Beberapa penderita mengatakan bahwa mereka memang merasa gelisah dan tertekan sejakmasih kanak-kanak, tetapi phobia juga dapat berkembang dalam diriorang-orang yang kelihatannya tenang dan mantap.

C.   KEKALUTAN MENTAL

Penderita kekalutan mental dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan
mental, secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai
gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harusdiatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.

Gejala-gejalanya ialah :

a.    Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
b.    Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.

Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
a.    Gangguan kejiwaan nampakdalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rokhaninya.
b.    Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari,sehingga cara bertahan dirinya salah, pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan bila menghadapi persoalan justru cepat memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dari persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
c.    Kekalutan merupakan titik patah(mental breakdown)dan yang bersangkutan mengalami gangguan.

Sebab-sebab kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai
berikut :
a.    Kepribadian yang lemah, akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna, hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kedudukannya dan manghancurkan mentalnya.
b.    Terjadinya konflik sosial budaya,akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi, misalnya; orang pedesaan yang berat menyesuiakan diri dengan kehidupan kota, orang tua yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dari masa jayanya dulu.
c.    Cara pematangan batin, yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; overacting sebagai overcompensatie


Proses- proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorong
ke arah :
a.    Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawabsecara baiksebagai usaha agar tetap survive dalam hidup, misalnyamelakukan sholat tahajud waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya,ataupun melakukan kegiatan yang posif.
b.    Negatif : trauma yang dialami diperlarutkan atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.

BENTUK FRUSTASI ANTARA LAIN :
a.    Agresi berupa kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tidak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadinya hypertensi (tekanan darah tinggi) atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
b.    Regresi adalah kembali pada pola reaksiyang primitif atau kekanak-kanakan (infantil), misalnya dengan  menjerit-jerit, menangis  sampai meraung-raung,memecah barang-barang.
c.    Fiksasi adalah peletakan atau pembatasan pada suatu pola yang sama (tetap), misalnya dengan membisu, memukul-mukul dada sendiri, membenturbenturkan kepala pada benda keras.
d.    Proyeksi merupakan usaha melempar atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain, kata pepatah; awak yang tidak pandai menari,dikatakan lantai yang berjungkit.
e.    Identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya, misalanya dalam kecantikan yang bersangkutan menyamakan diri dengan bintang film, dalam soalharta kekayaaan dengan pengusahakaya yang sukses.
f.     Narsisme adalah self love yang berlebihan, sehingga yang bersangkutan merasa dirinya superior dari pada orang lain.
g.    Autisme adalah gejala menutup diri secaradiri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.

PENDERITAKEKALUTAN MENTAL BANYAK TERDAPAT DALAM
LINGKUNGAN SEPERTI :
a.    Kota-kota besar yang banyakmemberi tantangan-tantangan hidup yang berat sehingga oarang merasa dikejar-kejar dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sebagaian orang tidak mau tahu terhadap penderitaan orang lain, akibat egoisme sebagai ciri masyarakat kota.
b.    Anak-anak muda usia yang tidakberhasil dalam mencapai apa yang dikehendaki atau diidam-idamkan, karena tidak berimbangnya kemampuan dengan tujuannya, sehingga pada orang-orang usia tuapun sering mengalami penderitaan dalam kenyataan hidupnya akibat norma lama yang dipegang teguh sudah tidak sesuai dengan norma baru yang berlaku.
c.    Wanita pada umumnya lebih mudah merasakan suatu masalah yang dibawanya kedalamhati atau perasaannya, tetapi sulit mengelurkan perasaannya tersebut, sementara itu merekamemiliki kondisitubuh yang lebih lemah, sehingga kaum wanitalah yang banyak menjadi penderita penderita psikosomatisme (penyakit akibat gangguan kejiwaan) dari pada kaum pria.


d.    Orang yang tidak beragama tidak memiliki keyakinan, bahwa diatas dirinya ada kekuasaan yang lebih tinggi, sehingga sifat pasrah umumnya tidak dikenalnya, dalam keadaan yang sulit orang yang demikian ini mudah sekali mengalami penderitaan.
e.    Orang yang terlalu mengejar materi seperti pedagang dan pengusaha memiliki sifat dalam memperoleh tujuan kegiatannya, yaitu mencari keuntungan sebanyak mungkin, mereka adalah kaum materialis dan mengabaikan masalah spritual yang justru membuat seseorang pasrah pada saat-saat tertentu.

D.   PENDERITAAN DAN PERJUANGAN

Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi
konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis,yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidup.

E.   PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN

Penciptaan bom atom, reaktor nuklir, pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan manusia.
 Beberapa sebab  lain  yang  menimbulkan penderitaan manusia ialah
kecelakaan, bencana alam, bencana perang dan lain-lain.
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat.Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati.


F. PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA

Apabila kitakelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab
timbulnya penderitaan,maka penderitaan dapat diperinci sebagai berikut :

a.    Penderitaan yang timbul karena perbuatan manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapatterjadi dalam hubungan sesama manusiadengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat memperbaiki nasibnya. Perbedaan nasib buruk dan takdir, kalau takdir Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya. Karena perbuatan buruk antara sesama manusiamaka manusia lain menderita misalnya:
1.  Pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap, disiksa oleh majikannya,
sudah pantas jika majikan yang biadabitu diganjar dengan hukuman
penjara oleh Pengadilan Negri Surabaya supaya perbuatan itu dapat
diperbaiki dan sekaligus merasdakan penderitaan, sedngkan pembantu
yang telah menderita itu dipulihkan

2. Perbuatan buruk  orang tua Arie  Hanggara yang menganiaya anak
kandungnya sendiri sampaimengakibatkan kematian, sudah pantas jika
dijatuhi hukuman oleh pengadilan Negri Jakarata Pusat supaya
perbuatannya itu dapat diperbaiki dan sekaligus merasakan penderitaan

3. Perbuatan buruk pejabat pada zaman Orde Lama dilukiskan oleh seniman
Rendra dalam puisinya "Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta"
perbuatan buruk yang merendahkan derajad kaum wanita, yang
memandang wanita tidak lebih dari pemuas nafsu seksual. Karya Rendra ini
dipandang sebagai salah satu usaha memperbaiki nasib buruk itu dengan
mengkombinasikannya kepada masyarakat termasuk pejabat dan pelacur
ibu kota itu.

Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya  juga menyebabkan
penderitaan manusia, Tetapimanusia tidak menyadari hal ini, Mungkin
kesadaran itu timbul setelah musibah yang membuat manusia menderita
misalnya :

1.  Musibah banjir dan tanah longsor di Lampung selatan bermula dari
penghunian liar dihutan lindung, kemudian dibabatmenjadi tandus dan
gundul oleh manusia-manusia penghuni liar itu. Akibatnya beberapa jiwa
jadi korban banjir, ratusan rumah hancur, belum terhitung lagi jumlah ternak
dan harta benda yang hilanh/musnah. Segenap lapisan masyarakat,
pemerintah dan ABRIbekerja sama untuk membebaskan para korban dari
penderitaan ini.

2. Perbuatan lalai mungkin kurang kontero terhadap tanki-tanki penyimpanan
gas-gas beracun dari perusahaan "Union Carbide" di India.Gas-gas
beracun dari tangki penyimpanan bocormemenuhi dan mengotori daerah
sekitarnya, mengakibatkan ribuan penduduk penghuni daerah itu mati
lemas dan mengalami cacat. Inilah penderitaan manusia karena perbuatan
lalai dari pekerjaan atau pimpinan perusahaan itu. Ia bertanggung jawab
untuk memulihkan penderitaan manusia disitu.

b. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat atau siksaan / azab Tuhan.
Namun kesabaran, tawakal, dan optimismedapat merupakan usaha manusia
untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus penderitaan semacam
ini dialami manusia. Beberapa kasus penderita dapat diungkapkan berikut ini :

1.  Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan, diasuhdengan tabah oleh orang
tuanya. Ia disekolahkan, karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan
sampai di Universitasdan akhirnya memperoleh gelar Doktor di Universitas
Dsabone Perancis. Dia adalah Prof. DR ThahaHusen, guru besar
Universitasdi Kairo, Mesir

2. Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, tetapi  dengan sabar ia menerima
cobaan ini. Bertahu-tahun ia menderita penyakit kulit, sehingga istrinya
bosan memeliharanya, dan ia dikucilkan.Berkat kesabaran dan pasrah
kepada Tuhan, sembuhlahia dan tampaklebih muda, sehingga istrinya
tidak mengenalinya lagi. Disini kita dihadapkan kepada masalah sikap hidup
kesetiaan,kesabaran, tawakal, percaya, pasrah, tetapi juga sikaphidup
yang lemah seperti kesetiaan dan kesabaran sang istri yang luntur karena
penyakit Nabi Ayub yang cukup lama.


G.   PENGARUH PENDERITAAN

Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putusasa, ingin bunuh diri, Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa "Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna" ,"nasib sudah menjadi bubur". Kelanjutan dari sikap  negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup
bukan rangkaian penderitaan,melainkan perjuangan membebaskan diri dari
penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positifbiasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, anti ibu tiri,ia berjuang menentang kekerasan dan lain-lainnya
Apabila sikap negatif dan positif ini dikomunikasikan oleh para seniman
kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan
memberikan penilainnya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai, keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar